Manfaat Bambu dalam Desain Arsitektural
Manfaat Bambu Dalam Desain Arsitektural
Pemanfaatan bambu untuk kontruksi dan finishing dalam desain arsitektural masa kini.
Pada zaman dahulu, manusia sudah cukup lama mengenal material bambu sebagai bahan konstruksi untuk rumah. Rumah tradisional di Indonesia umumnya menggunakan material Bambu. Ketersediaan bambu juga mudah dicari dan lebih cepat tumbuh daripada material kayu.
Adapun manfaat material bambu yaitu :
✓ Sustainable Environment ( Melestarikan
Lingkungan
Bambu mampu lebih cepat tumbuh dibanding dengan kayu. Bambu juga dapat hidup dimanapun terlebih daerah tropis seperti Indonesia. Sehingga penggunaan material bambu secara langsung mampu mengurangi kebutuhan kayu.
✓ Ramah Lingkungan
Material bambu sangat ramah lingkungan. Pohon Bambu dapat mengurangi polusi udara 35% daripada pohon pada umumnya. Material bambu juga dapat menahan air didalam tanah karena akar yang ada pada pohon bambu sangat kuat.
✓ Fleksibel dan Lentur dengan berbagai Gaya
Material bambu adalah komponen fleksibel dengan kelenturan sifatnya yang mampu berbagai macam gaya. Melengkung dengan sempurna, setengah lengkung / curve, meliuk - liuk sangat elastis.
✓ Recycle (Daur Ulang)
Bambu dapat didaur ulang lagi seperti pembuatan furniture, interior finishing, kerajinan tangan dsb.
✓ Kuat.
Sifat Bambu yang kuat memiliki sifat tarik lebih kuat dari baja dan sifat tekan lebih kuat dari beton.
✓ Beautiful ( keindahan), Low Budget, Ecologis.
Pemanfaatan bambu untuk kontruksi dan finishing dalam desain arsitektural yaitu di aplik sikan pada bangunan yang didesain oleh tim Arsitek di Bali Pablo Luna Studio dalam proyek bangunan fungsi Spa dan Yoga. Dengan konsep bambu pure ( Asli Bambu).
Pada ruangan spa dibuat open space (ruangan terbuka) dengan view luas pemandangan alam yang indah. Sebagai relaksasi sesuai fungsi dan manfaat Spa itu sendiri membuat nyaman (comfortable). Dalam konsep ini menyatu dengan alam sekitar dengan tenang dan nyaman.
Kontruksi pada bagian atas lantai 2 menggunakan bambu, sedangkan lantai 1 atau bawah tetap menggunakan beton bertulang di sesuaikan dengan kondisi bangunan bagian bawah fasad menggunakan finishing beton dan itupun hanya di Aci saja untuk finishing akhir. Karena si Arsitek ingin menampilkan kesan natural pada bangunan tersebut.
Terlihat pada bagian atas struktur bambu diikat dan di baut mengelilingi ruangan untuk memperkuat beban pada atap. Finishing atap menggunakan bilah - bilah bambu. Lengkungan pada bagian tepi atap sangat lentur karena sifat bambu tadi yang sangat fleksibel dengan kelenturan yang dimiliki bambu. Bagian atas atap pada bangunan ini sempurna tidak kaku. Sangat indah dan alami memanjakan mata yang memandang sebagai view interest.
Penulis
N.Lestari, ST
Key words : desain bambu material bambu
Arsitektural Konsep Bambu
Tags : #bamboo #desainbamboo
Komentar
Posting Komentar